Kamis, 08 November 2018

CARA BURU KEBERUNTUNGAN..


70072.JPG
 
MEMBURU KEBERUNTUNGAN
Disadari atau tidak setiap orang didunia ini ingin punya nasib yang beruntung. Karena menginginkan nasib yang beruntung maka setiap orang penuh dengan semangat mengambil segala pekerjaan yang memungkinkan nasibnya jadi beruntung.  Beberapa orang yang ada disekitar kita  ada yang benar-benar beruntung. Segala usaha yang mereka lakukan menuai sukses dan nasibnya benar-benar beruntung.
Tetapi ada pula diantara kita yang sudah mati-matian mengambil pekerjaan bahkan segala cara sudah ditempuh  nasibnya bukannya beruntung  malah buntung terkatung-katung. Begitulah fakta dilapangan ada orang beruntung  dan ada orang yang apes.
Bagi orang yang apes jangan putus asa, keberuntungan itu tidak akan datang dengan sendirinya. Justru keberuntungan tersebut harus diburu dan diburu. Selama hayat dikandung badan keberuntungan tersebut tak henti-hentinya untuk diburu.. dengan penuh semangat jika tidak hari ini esok atau lusa keberuntungan bisa berpihak pada diri anda.
Burung Berkicau
1
 
Jika dalam memburu keberuntungan  sudah kehabisan akal atau sudah tak berdaya lagi sekiranya jangan biarkan diri dengan rasa putus asa. Putus asa itu wajar tapi jangan biarkan rasa putus asa tersebut sampai berkepanjangan. Coba perhatikan Burung yang hari-harinya gemar berkicau dengan suara yang merdu. Kebiasaan burung tersebut bisa dijadikan pedoman untuk memburu keberuntungan....
2
 
Kata burung sendiri memiliki pelajaran  yang tersembunyi sesuai dengan kepanjangan kata burung iaitu “BURU KEBERUNTUNGAN”. Pelajaran selanjutnya ditunjukkan oleh kepanjangan kata BERKICAU iaitu “ BERZIKIR CARANYA AGAR UNTUNG”. Bila kepanjangan kata Burung dan berkicau disatukan akan diperoleh pelajaran  untuk memburu keberuntungan sebagai berikut :
“Mau Buru  keberuntungan?, berzikir lo caranya agar untung”
Jadi pelajaran yang dapat diambil dari makna burung berkicau diatas  kalau mau memburu keberuntungan seseorang harus rajin berzikir. Berzikir itu artinya ingat nama Tuhan berulang-ulang setiap hari. Berzikir atau ingat nama Tuhan berulang-ulang itulah caranya agar untung atau nasib beruntung. Nama Tuhan boleh pula dinyanyikan dengan merdu
Dari pelajaran memburu keberuntungan yang diambil dari makna burung berkicau diatas, Seseorang harus menyadari Tuhanlah sumber keberuntungan. Jika mau buru keberuntungan rubah kebiasaan hidup. Kebiasaan dulu bangun pagi langsung kerja kalau ingin buru keberuntungan berzikir dulu baru kerja seperti burung berkicau dulu baru mengambil pekerjaan.
Karenanya Tuhanlah terlebih dahulu diingat sesudah itu baru bekerja. Rahmat Tuhan atau kasih Tuhan diincar baru kerja. Jika seseorang melupakan Tuhan dan hanya bekerja melulu bisa saja Tuhan berkehendak lain. Karena itu jika nasib malang coba berZikir seperti burung-burung berkicau dipagi hari atau disore harinya dan nyanyikan pula lagu-lagu rohani dengan merdu. Mudah-mudahan nasib jadi beruntung laksana burung   bisa terbang melambung membubung tinggi mendobrak mendung.
Kedis Nguci
Dalam bahasa Bali burung disebut  KEDIS dan berkicau disebut NGUCI. Kata kedis punya pelajaran  sesuai dengan kepanjangan kata Kedis iaitu “kedisiplinan Sembahyang/salat” dan kata Nguci kepanjangannya “Ngucapang mantra suci” artinya mengucapkan lapal suci. Bila pelajaran yang terdapat pada kata kedis dan nguci dihubungkan dengan pelajaran kata burung diatas akan diperoleh petunjuk untuk memburu keberuntungan iaitu”
“Mau buru keberuntungan? Ingat kedisiplinan sembahyang dan berzikir caranya agar beruntung  atau mengucapkan lapal suci berulang-ulang”
Jadi pelajaran yang terdapat pada burung atau kedis untuk memburu keberuntungan intinya mengajak umat kembali kejalan agama. Entah apa agama yang dipeluk semua akan memberi keberuntungan bila dijalani.  Selanjutnya bila seseorang beragama mengikuti gaya burung  tersebut itu berarti seseorang sedang memburu keberuntungannya. Bila seseorang dengan tekun memburu keberuntungan maka Tuhan bila waktunya akan memberikan  kebruntungan pada umatnya... karenanya bila ingin beruntung burulah keberuntungan tersebut sesuai jalur agama.....

PAHALA TERBANG..

 
Satu pahala yang mendasar yang diperoleh dari beragama mengikuti gaya burung adalah seperti burung yang bisa terbang. Pahalanya ditunjukkan oleh kepanjangan kata terbang iaitu :
1.       Terasa ringan mengambang badannya. Hal ini dapat dijelaskan melalui berzikir yang banyak (300x, 500x -1000x) perlahan-lahan tubuh terasa agak ringan dan badan bagaikan mengambang. Bagi orang yang tubuhnya terasa berat digerakkan coba saja ucapkan nama Tuhan sebanyak-banyaknya maka rasa berat dan malas akan jadi berkurang.
2.       Terampil, mengembang. Hal ini dijelaskan lewat tekun berzikir akan  membuat keterampilan jadi mengembang dari dalam diri atau dalam mengambil pekerjaan jadi lebih terampil perlahan-lahan.
Dalam bahasa  Bali kata terbang disebut dengan nama mekeber. Kata menkeber kepanjangannya “mekerane berubah” artinya menyebabkan berubah. Dalam hal ini disiplin sembahyang atau salat disertai berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang itu yang menyebabkan ada perobahan dalam diri. Perobahan tersebut sesuai dengan kepanjangan kata terbang diatas...
Makna Sayap
Seperti burung bisa terbang karena ada sayap, sekiranya agar seseorang memperoleh pahala seperti yang ditunjukkan oleh kata terbang diatas, seseorang harus memiliki pengertian yang ditunjukkan oleh kepanjangan kata sayap iaitu “Sabar, yakin ada pahalanya”. Jadi dalam beriman kuncinya harus sabar dan yakin dengan ajaran agama. Dengan bermodal sabar dan yakin itu yang membuat seseorang mendapat pahala. Pahala  yang mendasar sudah diterangkan diatas dan pahala lainnya akan menyusul.Dengan pahala kebajikan   yang banyak  membuat hidup beruntung bagai burung  bisa mengepakkan  sayap.  dalam hal ini karena  beruntung hidup bisa mengembangkan usaha. jadi pahala atau rahmat Tuhan yang membuat hidup bisa beruntung, mengembang.
Dalam bahasa Bali sayap disebut dengan nama Kampid. Kata kampid kepanjangannya “kanggoang mantrane pagehin, ingetang darmane artinya “biarlah mantra ditekuni, dan ingatlah kebajikan. Jadi agar bisa berubah mantra atau lapal suci ditekuni atau diucapkan berulang-ulang dan intinya ingatlah kebajikan...intinya darma atau kebajikan itu yang membuat orang jadi beruntung selamanya. Darma itu ditopang dengan beragama gaya burung.
kampid juga bisa dipanjangkan menjadi "kambang mepindah" artinya terapung  berpindah.  Dalam hal ini  pahala  dari sembahyang  dan mengucapkan nama Tuhan berkali kali atau berzikir  itu membuat  fisik terasa  ringan  mengambang  sehingga  lebih mudah  digerakkan/ dipindah-pindahkan. Fisik  terasa ringan  atau mengambang   dan mudah dipindahkan juga merupakan salah satu keberuntungan  dalam hidup.

Hidup selamat
Keberuntungan yang utama dalam hidup ini dengan beriman mengikuti  gaya burung adalah memperoleh hidup selamat. Dalam hal ini penderitaan dalam diri bisa berkurang perlahan lahan bila tekun ingat berzikir atau mengucapkan nama Tuhan berulang-ulang. Keselamatan itu datangnya dari Tuhan sesuai ayat suci berikut:
“Bagi mereka yang pikirannya tertuju terus-menerus kepadaKu, Aku segera jadi penyelamat mereka dari penderitaan dari makhluk fana(Bhagawadgita X-20).
Pada ayat diatas Tuhan telah jelas berkata bahwa Tuhan  jadi penyelamat bagi umatnya dari penderitaan bila umatnya membawa pikirannya terus-menerus  menuju Tuhan. Tuhanlah yang mengurangi penderitaan umatnya. Berzikir atau mengulang-ngulang nama Tuhan itulah cara yang singkat membawa pikiran menuju Tuhan. Bagi orang yang penuh penderitaan harus kuat-kuat berzikir setiap pagi dan sore hari atau setiap saat...


Iman gaya Tikus, nasib yang kelam
 
Ada orang usianya sudah lanjut, hidupnya sakit-sakitan berkepanjangan. Sudah berobat kedokter dan keorang pintar juga tetap demikian adanya susah ada perobahan.  Sudah tua sakit-sakitan malas sembahyang atau tidak gemar dengan urusan kegiatan agama. Ada orang bicara soal agama malah menghindar. Punya keyakinan tetapi dengan cara bodoh dan ngotot lagi. Disuruh sembahyang dengan harapan ada keselamatan dari Tuhan sesuai janji Tuhan diatas malah galak.
Melihat sikapnya yang demikian yang tidak suka sembahyang dan tidak gemar dengan urusan agama sesuai kitab suci atau bimbingan guru suci, sepertinya kehidupan semacam tersebut menyerupai tikus yang gelap. Ada matahari memberi terang malah tikusnya menjauh atau sembunyi, begitulah kehidupan orang yang tak gemar dengan urusan agama. Dari sikap yang gelap bagaikan tikus tersebut lalu kata tikus diacak-acak melahirkan kepanjangan kata tikus sebagai berikut:
1.       Tikus kepanjangannya “Tidak Ingat Kewajiban Untuk Sembahyang”.
2.       Tikus kepanjangannya “Tahunya Ingat Kumpulkan Uang Saja”
3.       Tikus kepanjangannya “Terus ingin korupsikan uang sedikit demi sedikit”
4.       Tikus kepanjangannya “Tahunya Ingat Kerjakan Upacara Saja”
 Sesuai kepanjangan kata tikus tersebut orang yang tidak gemar sembahyang wataknya seperti tikus iaitu tidak ingat kewajiban untuk sembahyang. Dalam berkeyakinan  sesuai kepanjangan kata tikus keempat iaitu tahunya ingat kerjakan upacara saja. Pikirannya disibukkan oleh kegiatan berupacara. Banyak daun dan kayu-kayuan dikumpulkan untuk berupacara.  Karena sibuk berupacara pikirannya tidak dibawa menuju Tuhan dan akhirnya kalau sudah sakit jadinya  berkepanjangan. Susah ada keselelamatan dari Tuhan sebab pikirannya tidak dibawa ketuhan. 
Dalam keimanan gaya tikus yang gelap yang tidak suka dengan penerangan agama tidak mengenal budaya zikir atau nguci seperti burung-burung. Kalau diberi penerangan agama atau diajak kejalan terang malah dari mulut keluar kata-kata yang menyakitkan hati seperti tikus menggigit kalau dipegang....akhirnya seorang penerang hanya bisa menahan diri..


 
   
   

Gaya Burung Dara
 Beriman gaya burung Dara itu intinya diambil dari kepanjangan kata Dara iaitu  Kesadaran. Kata kesadaran digabungkan dengan kepanjangan kata Burung diperoleh pelajaran  “buru keberuntungan demi kesadaran bangkit. selanjutnya bila  kesadaran telah bangkit  maka keberuntungan akan selalu menyertai hidup.
Jadi beriman  gaya  burung  dara   adalah  rajin berzikir, rajin sembahyang  adalah  demi untuk meningkatkan kesadaran diri.  bersembahyang dan berzikir itu  cara tuk meningkatkan kesadaran diri.  Hidup dilandasi kesadaran diri akan membuat hidup  dalam keberuntungan.
 kesadaran”. Dalam hal ini semuai seisi keluarga beramai-ramai seperti burung dara dilandasi kesadaran untuk memburu keberuntungan dengan bersama-sama mau berzikir atau ngucapkan mantra suci berulang-ulang..
Burung dara disebut juga dengan nama  burung merpati. Kata merpati dipanjangkan menjadi “meraih pahala sejati”. pahala sejati  dicapai melalui beriman gaya burung dara  adalah meningkatnya kesadaran diri atau  sadar  dengan diri  sendiri.  setelah meningkatnya kesadaran diri dan sadar akan diri sendiri maka seseorang   akan memperoleh hidup sesuai kepanjangan kata merpati iaitu "meraihsimpati". Dalam hal ini  bila seseorang sadar diri pasti  teman-teman akan simpati dan  mau hidup  bersama-sama..
Kehidupan hama pembawa sial.
Hama adalah makhluk pembawa sial bagi para petani, terutama hama tikus hanya semalam saja bisa menghabiskan padi sampai berhektar-hektar. Petani dibuat benar benar apes bila hama tikus mengganas. Kehidupan Hama pembawa sial tersebut sesuai kepanjangan kata hama sebagai  berikut:
7
 
1. Hama kepanjangannya “hanya materI”. Bila hidup hanya mengejar materi membuat pikiran jadi gelap. Kotoran pikiran berupa memori jadi menumpuk. Bila pikiran penuh sampah memori maka aliran energi rohani dari dalam hati terhalang. Karena terhalang tubuh jadi loyo berkepanjangan walau sudah makan secukupnya. Bila sudah loyo stamina melemah lalu mudah terserang penyakit....Berzikir merupakan cara membersihkan pikiran tetapi karena mental hama tidak terbiasa berzikir.
2. Hama kepanjangannya “hanya makan, maen, mabuk-mabukan, madat., penjelasannya nasib sial tersebut bisa datang bila hidup hanya makan tak peduli larangan agama asal bisa dimakan. Nasib sial bila hidup hanya maen seperti maen judi. Semalam saja maen uang bisa ludes  sampai juta-jutaan dalam sekejap bagaikan padi dihabiskan tikus dalam semalam. Sawah ladang bisa melayang karena maen judi.
Maen perempuan juga bisa membawa sial. Segudang harta warisan akan ludes bila dipakai maen perempuan. Sialnya lagi kalau sudah terkena penyakit AIDS mau-tak mau hidup sesuai kepanjangan kata AIDS iaitu “akhirnya ikhlas deh sengsara”. Ini namanya nikmat membawa sengsara.
Mabuk-mabukan atau minum minuman dan madat atau kecanduan rokok dan narkoba ini benar-benar bisa membawa sial. Minum-minuman keras bisa merusak organ tubuh demikian pula dengan mengkomsumsi narkoba. Satu hal lagi bila kecanduan dengan narkoba dan sejenisnya membuat hidup sial berurusan dengan pihak berwajib.
Seperti kehadiran hama tak disukai petani sekiranya kehidupan sesuai kepanjangan kata hama tersebut tidak direstui oleh Tuhan dan ujung-ujungnya hidup jadi sial atau kurang beruntung.....
8
 
Dimanapun bila kehidupan sudah dimasuki hama tikus akan membuat sial. Banyak orang sial atau jatuh miskin karena bermental hama.Apalagi tinggal dikantor-kantor  maka uang negara akan dikorupsikan beramai-ramai. Akhirnya negara ditimpa sial.
rohani dari dalam hati terhalang. Karena terhalang tubuh jadi loyo berkepanjangan walau sudah makan secukupnya. Bila sudah loyo stamina melemah lalu mudah terserang penyakit....Berzikir merupakan cara membersihkan pikiran tetapi karena mental hama tidak terbiasa berzikir.
2. Hama kepanjangannya “hanya makan, maen, mabuk-mabukan, madat., penjelasannya nasib sial tersebut bisa datang bila hidup hanya makan tak peduli larangan agama asal bisa dimakan. Nasib sial bila hidup hanya maen seperti maen judi. Semalam saja maen uang bisa ludes  sampai juta-jutaan dalam sekejap bagaikan padi dihabiskan tikus dalam semalam. Sawah ladang bisa melayang karena maen judi.
Maen perempuan juga bisa membawa sial. Segudang harta warisan akan ludes bila dipakai maen perempuan. Sialnya lagi kalau sudah terkena penyakit AIDS mau-tak mau hidup sesuai kepanjangan kata AIDS iaitu “akhirnya ikhlas deh sengsara”. Ini namanya nikmat membawa sengsara.
Mabuk-mabukan atau minum minuman dan madat atau kecanduan rokok dan narkoba ini benar-benar bisa membawa sial. Minum-minuman keras bisa merusak organ tubuh demikian pula dengan mengkomsumsi narkoba. Satu hal lagi bila kecanduan dengan narkoba dan sejenisnya membuat hidup sial berurusan dengan pihak berwajib.
Seperti kehadiran hama tak disukai petani sekiranya kehidupan sesuai kepanjangan kata hama tersebut tidak direstui oleh Tuhan dan ujung-ujungnya hidup jadi sial atau kurang beruntung.....

Dimanapun bila kehidupan sudah dimasuki hama tikus akan membuat sial. Banyak orang sial atau jatuh miskin karena bermental hama.Apalagi tinggal dikantor-kantor  maka uang negara akan dikorupsikan beramai-ramai. Akhirnya negara ditimpa sial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar